One of the current cool types of shots are the so called "cinematic photographs." It's not the software filter that makes the photo cinematic or the black bars. Something else does it. What Is "Cinematic?" It is not a well-defined technical term. Just as you can't formally describe what "beautiful" is, you can't do that with "cinematic." However, there are certain conditions when we can surely say an image looks "more cinematic." The term is derived from "cinema" and for that we have to look at the films that have been created by those that are professionals in the craft. The Title of the Article If you read the title carefully, you will find it's not "How do you make images cinematic?", but "How do you make cinematic images?" There is a vast difference between both approaches. The first one assumes any image can be made cinematic, which is the case scenario for most beginners. They have an image shot with whatever camera they have and then they try to find the secret to make it look "cinematic." The second approach does not have an image at first place. It is a way to create an image that looks cinematic prior pressing the shutter button. The first approach won't always work. I can compare it to "How to make the bread I bought taste good?" You can use spices filters, presets, or LUTs, but at the end it won't taste right. The reason is you haven't started the way you should. Is It the Black Bars? Also called "envelope" in some editors, the "black bars" are the non-lit areas of the screen when projecting a wide-aspect ratio video such as the As your screen has different proportions, the areas that are not containing the video image will be black. There are movies that are not that "wide-looking", but still look cinematic. Check out "Hugo" So, the "black bars" are not the essential thing, although they can be a part of the "cinematic" look. Is It the Color Grading? Color grading or applying filters over images or videos is thought to be the bread and butter of the cinematic look. Usually people who need a cinematic look apply an action or a preset over an image and sometimes that doesn't look cinematic at all. Let's see how ungraded footage of a Hollywood movie looks like I grabbed a sample "raw" frame from the video. Of course, I'm using just a screenshot, which is not the actual raw file information, but it works for the example. The "raw" looks desaturated and with low contrast. I increased the contrast and the saturation so that it looks "normal." Then I compared it to the final graded version. As you can see the image with "normal" color correcting on the left is supposed to look real. Although it is not blue-tinted as the final version, it still has that "cinematic" look. So, color grading is not the essential thing either, although it helps if the image looks cinematic in camera. Is It the Lighting? As we have seen, a "cinematic" image can be that which is seen directly in the camera. One of the components that takes part in making of an image before it goes into the post processing phase is definitely the lighting. Let us see a comparison between two frames from "The Truman Show" As you can see the image at the bottom pun not intended looks "more cinematic" than the image at the top. So, lighting definitely is a core component of the cinematic look. But does the scene have to be dark to look like from a movie? This screenshot from "Baby Driver" proves it doesn't have to be a dark scene in order to look cinematic. So, it's not the dark or the light scenes, but the lighting in the scenes. One of the components is the contrast in the shot. I am not talking about the contrast you can increase in post processing. I am talking about the contrast in the scene you are about to photograph or film. This is the ratio between the dark and light parts in the image. Let's take for example two images I snapped with my phone. I increased the contrast of the one on the left quite a lot, while the other is as it was shot. As you can see, the one on the right looks "more cinematic," even though I haven't increased the contrast like on the first one and it is just an image with a phone camera. The reason is that the second image has the shadows in such a way, so that you see more texture and details of the objects in the scene. This is the so called "non-flat lighting." If you want your images to look "more cinematic," try to stay away from scenes where the light is coming from behind you. That's not a hard rule, but most of the time it will get you closer to the final destination. Is It the Camera? The previous second showed you that you can make cinematic images with your phone. It's not the camera, although a camera with a wider dynamic range will give you more details you can play with in post production. Is It the Resolution? Certainly not. Resolution has nothing to do with the cinematic look. If you look at paintings of the old masters you will find them "very low resolution," but yet from a distance they look spectacular and "cinematic." This is an example I deliberately placed the painting as a small thumbnail within the frame to show that it still looks cinematic despite the resolution. Is That the Secret? Unfortunately, no. "Cinematic" is a whole experience people have when watching still images or videos that are well-lit and tastefully color graded. Even if you light yours well and color grade them nicely, your results may still lack the "cinematic" feel, because there's something that's taking away from that experience. One of that can be the bad composition of your scene. Another may be the lack of interesting information in the visuals. Cinema is often associated with a telling story. Lack of story or interest in the frame can be an essential part of ruining the "cinematic experience" of the image. Conclusion If you want to show cinematic images, try to mimic cinema. There you can see good non-flat lighting, tasteful color grading, composition, and, most importantly, story that is being told. That's by far the most "formal" explanation I can come with for "cinematic." Always remember that you need to start with the right image in camera and everything else is just refining and decoration.
BagiAnda yang ingin menjadi salah satu content creator yang populer dan sukses. Berikut cara membuat video pendek yang menarik. 1. Buat username yang unik. Sebuah username yang unik bisa membuat profil kamu terkesan dan mudah diingat oleh khalayak. Biasanya orang akan mengingat username yang pendek dan menampilkan identitas diri dan karakter kamu.Pemrosesan foto merupakan bagian yang sangat menyenangkan dan penting dalam fotografi. Itu dapat membantu memoles sebuah file RAW yang tampak datar menjadi sesuatu yang dibanggakan. Dengan membuat foto tampak unik terkadang dapat menjadi sangat menantang, dan tidak mengherankan bahwa memberikan tampilan film pada foto sangat populer. Itu tampak mengesankan, dan dapat memberikan sensasi drama dan keaslian. Yang terpenting, setiap orang memiliki ide yang berbeda mengenai tampilan film, sehingga itu merupakan sebuah peluang yang baik untuk membuat gayamu sendiri, dan memberikan tiap foto sebuah warna, tone, struktur grain dan sensasi yang unik. Di dalam tutorial ini, saya akan menunjukkanmu cara memproses foto digital, dan mengubahnya menjadi keajaiban asetat selulosa. Kita akan menganalisis cara berbeda yang dapat kamu lakukan dalam menggunakan efek-efek ini pada fotografi, bagaimana kamu dapat meniru film favorit, dan proses yang terlibat dalam mendapatkan tampilan film tersebut. Tampilan Film Ada berbagai jenis tampilan film yang dapat kamu capai melalui paska produksi. Kamu dapat meniru film favoritmu, atau membuat tampilan yang benar-benar baru yang menampakkan dirimu sebagai fotografer. Adalah variasi ini yang membuat proses editing menjadi sangat menyenangkan. Hampir seperti syuting film, kamu tidak tahu persis bagaimana hasil akhir hingga kamu melihatnya. Ada situasi tak terhitung dimana tampilan film dapat memiliki efek emosi yang ditampilkan, dan mood. Fotografi pernikahan merupakan genre yang sangat populer yang mengambil manfaat dari ini, dan itu dapat menjadi sebuah cara untuk memberikan momen spesial dan berkesan pada klien yang tampak tidak lekang oleh waktu. Fotografi jalanan merupakan contoh lain dari genre fotografi yang bagus dimana pemrosesan film berkerja dengan baik. Itu memiliki nuansa kasar dan realistis ketika dilakukan dalam cara tertentu, memberikan tampilan dokumenter pada foto yang benar-benar melengkapi genre ini. Itu berkerja khususnya ketika foto jalanan diubah menjadi hitam putih, yang memfokuskan penonton pada apa yang terjadi dalam pemandangan dan membuang gangguan yang dapat muncul dalam area yang dibentuk. Warna maupun hitam putih, merupakan pilihanmu untuk menentukan tampilan apa yang ingin kamu capai, jadi mari kita mulai. Beberapa Catatan Ketika mengedit foto, penting untuk melakukannya secara non-destruktif, yang berarti kamu tidak mengubah foto original secara permanen. Untuk melakukan ini, saya akan menggunakan adjustment layers dan smart objects sepanjang tutorial ini, jadi pastikan untuk mengikutinya. Penting juga bahwa kamu menggunakan sebuah foto yang telah dipotret dalam format raw, karena ini memberikanmu lingkup paling banyak untuk editing. Foto warna akan kurang cenderung untuk clip, dan highlights and shadows lebih mudah dikendalikan tanpa melibatkan noise dan banding buatan yang tidak diinginkan. 1. Memilih Foto Yang Tepat Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, ada banyak genre yang berkerja dengan baik pada tampilan film, jadi lakukan eksperimen dengan banyak foto berbeda ketika mengikuti tutorial ini. Saya memilih foto lansekap urban ini. Saya rasa ini merupakan kandidat sempurna untuk film toning dikarenakan warna tegas dan komposisi yang sederhana. Saya ingin menggunakan tampilan film untuk memberikan nuansa tak lekang waktu. Pastikan ketika memilih foto itu memiliki sebaran bayangan, midtones dan highlights yang masuk akal, karena jauh lebih mudah untuk mengerjakannya nanti di dalam tutorial ini ketika mengedit tone. Sekarang, import fotomu dalam dokumen baru dalam Photoshop. 2. Temukan Tampilan Yang Kamu Inginkan Kita akan menggunakan sebuah teknik untuk mencoba dan meniru tone dan warna foto yang ada untuk mendapatkan sebuah tampilan yang mendekati roll film sebenarnya. Pertama-tama, temukan sebuah foto di internet atau dari koleksi fotomu sendiri yang dipotret dalam film, dan memiliki tampilan yang ingin kamu coba buat ulang. Saya akan mencoba membuat ulang tampilan film warna Lomography 35mm. Tone birunya cukup kuat dan ada sentuhan magenta yang terlihat dalam sorotan. Ada juga tone hijau kaut yang tampak. Berikutnya, import foto yang ingin kamu replikasikan ke dalam dokumen Photoshop, dan tempatkan itu di atas fotomu sendiri seperti yang ditunjukkan dalam screenshot. Beri nama layer ini Replicate’. 3. Masking Berikutnya, untuk memastikan kamu tidak mempengaruhi foto yang ingin ditiru, lakukan masking. Untuk melakukan ini, gunakan Rectangular Maquee Tool dan tarik seleksi di sekitar foto yang ingin kamu tiru. Kemudian tekan tombol Layer Mask di bagian bawah panel Layers. Pastikan ketika kamu mulai menggunakan Adjustment Layers nantinya dalam tutorial, kamu menempatkannya di antara fotomu dan foto yang ingin kamu tiru seperti yang didemonstrasikan di dalam screenshot. 4. Penyesuaian Exposure Film memiliki rentang dinamis luas yang inheren, jadi penting untuk sedikit memperbaiki exposure terlebih dahulu dengan menurunkan highlights, dan menaikkan shadows. Ini membuat foto tampak datar, but kamu akan memperbaiki ini nantinya. Ini membuat foto tampak datar, but kamu akan memperbaiki ini nantinya. Pertama-tama, buat Curves Adjustment Layer baru dengan pergi ke Layer > New Adjustment Layer > Curves. Kemudian, buat bentuk S’ terbalik, seperti yang ditunjukkan dalam screenshot di bawah dialog dengan mengklik dan menarik garis. Bagian grafik yang berbeda mewakili bagian gambar yang berbeda. Sisi kiri mewakili shadows pada gambar, bagian tengah mewakili midtones, sementara sisi kanan mewakili highlights. Perhatikan bagaimana gambar saya kebanyakan dibentuk dari shadows dan midtones. Saya juga menaikkan exposure gambar sedikit dengan Adjustment Layer lainnya, karena itu sedikit underexpose. Pastikan kamu mendapatkan sebaran tone yang masuk akal di sepanjang rentang. 5. Menilai Tone Langkah berikutnya adalah menyesuaikan tone foto, dan coba dan cocokkan itu secara kasar pada gambar film yang ingin kamu replikasikan. Saya akan menggunakan metode Ben Secret mengenai tone dan kecocokan warna. Pertama-tama, buat 50% Grey Solid Colour Layer. Untuk melakukan ini, pergi ke menu Adjustment Layer, dan pilih Solid Color. Pilih 50% Grey, yaitu 128, 128, 128 dalam nilai RGB atau nilai Hex 808080. Tekan OK, dan tarik layer ini di atas semuanya dalam struktur Layer. Berikutnya, ubah Blending Mode layer solid color menjadi Color. 6. Mengedit Tone Pastikan kamu membuka histogram tool untuk bagian berikutnya dengan pergi ke Window > Histogram. Dengan menggunakan Rectangular Marquee tool, buat seleksi di sekitar foto yang ingin kamu replikasikan dan melihat histogram. Lihat bagaimana struktur highlights dan shadows, dan buat Curves Adjustment Layer persis di atas yang lainnya dalam struktur layer. Gunakan Curves untuk mengubah fotomu untuk mencoba dan mendapatkan struktur Tone serupa dengan mengklik dan menarik garis grafik untuk mengubah shadows, midtones dan highlights. Gunakan Rectangular Marquee Tool di atas kedua foto untuk menilai seberapa dekat dirimu. Perhatikan bagaimana di dalam contoh saya, gambar yang ingin saya replikasikan memiliki kontras yang cukup datar, dan shadows dan highlights tidak sangat kuat. Dalam gambar saya, saya mencapai ini dengan menaikkan shadows, dan menurunkan highlights. 7. Menilai Warna Sekarang foto memiliki tone serupa, kamu dapat berkonsentrasi dalam mencapai warna serupa. Pertama-tama, ubah Blending Mode pada layer Color Fill yang kamu buat sebelumnya menjadi Luminosity. Ini menunjukkan kamu sebuah perwakilan akurat dari warna foto. Di sini, kamu dapat menilai warna untuk ditambahkan, dan warna apa untuk ditarik dalam perbandingan. Untuk melakukan ini, Curves Adjustment Layer lainnya akan digunakan untuk mengedit Red, Green dan Blue channels secara tersendiri. Perhatikan bagaimana dalam foto saya, shadows berwarna coklat/hijau, dan di dalam foto saya mencoba melakukan replikasi, ada banyak tone biru dan magenta. Saya telah melingkarinya di dalam screenshot untuk menunjukkanmu apa yang saya maksud. Di dalam area foto lainnya yang ingin saya replikasikan, midtone memiliki sedikit bayangan ungu, dan Highlights memiliki warna hijau/coklat. 8. Mengedit Warna Untuk memulai, buat sebuah Curves Adjustment Layer. Mulai dengan menyesuaikan shadows pada gambar untuk mencocokkan dengan yang ingin kamu replikasikan, dan pergi melalui tiap channel Red, Green, dan Blue. Untuk mengedit warna-warna ini, tarik titik ujung tiap channel warna dan sesuaikan dengan menggeser baik secara vertikal atau horizontal. Di dalam contoh saya, semakin banyak warna biru yang perlu ditambahkan pada shadows, sehingga saya menaikkan titik dasar shadow pada channel blue, hingga nilai Output sekitar 30. Kemudian saya menggunakan lebih banyak titik untuk mengubah Curve, dan secara bertahap menarik itu kembali ke nilai normal menuju area highlights. Kemudian saya mengubah channel green dan menurunkan jumlah green dalam bayangan, dan kemudian berpindah ke channel red dan menurunkan jumlah red dalam shadows. Berikutnya, lakukan yang sama untuk midtones dan highlights, dengan menyesuaikan bagian curve yang berbeda dalam tiap channel warna. Itu merupakan proses eksperimental pada awalnya, namun kamu akan memperoleh sebuah pemahaman mengenai curve dan bagaimana warna berpadu di antara channel. Perhatikan bagaimana ada lebih banyak kemiripan antara warna kedua foto sekarang ini. Kamu dapat melihat ini dengan jelas di dalam peta warna. Sekarang, hapus Fill Color layer karena kamu sudah tidak memerlukannya lagi. 9. Vibrance and Saturation Berikutnya, tambahkan Vibrance Adjustment layer. Slider Vibrance digunakan untuk menyesuaikan hanya warna yang lebih lemah dalam foto tanpa mempengaruhi warna lainnya yang telah cukup menonjol dan jenuh. Namun, slider Saturation mempengaruhi gambar secara keseluruhan, dan semua warna akan disesuaikan. Sesuaikan nilai-nilai ini untuk mencocokkan tampilan yang ingin kamu coba buat. Di dalam contoh saya, keseluruhan gambar tampak terlalu jenuh, namun beberapa warna yang lebih lemah perlu dibuat lebih kuat. Saya menurunkan nilai Saturation slider sekitar 10, sembari menaikkan Vibrance slider sekitar 20. Ini memberikan warna-warna pada gambar saya tampilan yang jauh lebih merata, dan lebih cocok dengan film yang ingin saya coba replikasikan. 10. Tekstur dan Kontras Bagian berikutnya pada tutorial ini adalah proses penyelesaian. Kamu dapat mulai menjadi sedikit lebih kreatif dan bersenang-senang. Untuk memulai proses penyelesaian dan membuat gambar tampak lebih otentik, penggunaan tekstur merupakan cara bagus untuk menambahkan penuaan. Metode yang akan saya tunjukkan juga memberikan kontras yang sangat datar dalam bayangan pada foto. Pertama-tama, scan selembar kartu hitam atau abu-abu tua pada resolusi yang cukup tinggi 300dpi atau di atasnya. Semakin tergores dan berdebu itu, semakin bagus, karena ini hanya akan menambahkan tampilan pada foto akhir. Saya telah menyediakan sendiri scan dalam sebuah file pada asset untuk digunakan pada fotomu sendiri. Berikutnya, import scan ke dalam dokumen Photoshop, dan tempatkan itu di atas semua adjustment layer. Atur Blending Mode menjadi Lighten, dan sesuaikan Opacity layer ini agar cocok dengan kendali kekuatan efek. Saya telah menyesuaikan Opacity menjadi 50% karena itu terlalu kuat pada 100%. 11. Debu Film dan Goresan Tambahan Untuk menambahkan layer keaslian lainnya di atas tekstur, saya telah menambahkan sebuah tekstur debu dan goresan yang dibuat oleh DeviantArt user ChangDang. Ingatlah untuk memberikan kredit ke author ketika menggunakan itu secara online, dan selalu meminta izin tertulis jika kamu ingin menggunakannya secara komersial. Tambahkan tekstur pada dokumen Photoshop dan ubah ukurannya untuk menutupi keseluruhan gambar dengan menekan Ctrl-T. Coba dan ubah ukurannya secara proporsional untuk mempertahankan bentuk debu dan goresan tetap sama dengan menahan Shift ketika melakukan perubahan ukuran. Berikutnya, atur Blending Mode menjadi Lighten, dan lihat debu dan grain muncul. Efek berterkstur tampak fantastis menurut pendapat saya! Jika efek terlalu melebihi seleramu, kamu dapat menggunakan Layer Mask untuk membuang area tekstur yang tidak kamu inginkan. Kamu juga dapat menggunakan slider Opacity untuk menyesuaikan seberapa kuat efek secara keseluruhan. 12. Grain Film memiliki grain alami yang sangat sulit ditiru aslinya. Namun Noise filter cukup bagus untuk ini, dan saya akan menggunakannya untuk menambahkan grain yang tampak natural. Pertama-tama, duplikasikan layer foto aslimu dengan menekan Ctrl-J. Ini murni dibuat sebagai anti gagal. Kemudian dengan memilih layer baru, pergi ke Filter > Convert for Smart Filters. Ini membuat semua filter diterapkan pada layer ini dapat diedit kapanpun dan tidak mempengaruhi gambar asli secara permanen. Berikutnya, pergi ke Filter > Noise > Add Noise. Untuk jumlah, pilih sekitar 7% untuk grain halus, atau lebih banyak jika kamu ingin sebuah tampilan yang sangat seperti pasir. Pastikan Distribution section pada tombol Gaussian dicentang, dan bagian bawah kotak dialog, kotak Monochromatic juga dicentang. Ini membuatnya jauh lebih mirip seperti grain film halus, daripada noise sensor tambalan. 13. Vignetting Akhirnya, untuk sentuhan akhir, sebuah vignette juga merupakan cara luar biasa untuk tidak hanya melengkapi tampilan, namun memfokuskan perhatian penonton pada subyek. Dengan memilih layer foto duplikat salah satu yang baru saja kamu terapkan noise pergi ke Filter > Lens Correction. Klik pada tab Custom, dan cari bagian berjudul Vignette. Ini normalnya digunakan untuk memperbaiki permasalahan vignetting ketika memproses file raw, namun kita ingin menambahkannya secara buatan. Tarik slider Amount ke bawah menuju nilai negatif. Sekitar –45 hingga –50 merupakan efek yang cukup kuat. Di bawah bagian Midpoint, gunakan slider untuk mengendalikan bagaimana vignette jatuh menuju tepi, dan tekan OK ketika selesai. Terakhir, sembunyikan layer yang kamu beri nama Replicate, dan simpan gambarmu! Metode, Software dan Plug-in Alternatif Sebuah cara alternatif untuk memproses fotomu agar tampak seperti film adalah menggunakan software, plugin, dan preset tersendiri. Walaupun tidak seunik membuat sendiri efek dan bereksperimen, dengan menggunakan mereka dapat menjadi penghemat waktu ketika kamu menginginkan cara cepat untuk membuat hasil yang layak. Mereka menawarkan fleksibilitas dalam memungkinkanmu menyesuaikan efek secara lengkap. Actions atau Presets Ada sejumlah action atau preset yang tersedia di GraphicRiver, yang dapat memberikan tampilan film, hanya dengan beberapa klik. 1. Cinematic Photo Effects untuk Photoshop Cinematic Photo Effects Action Pack oleh Artorius/Graphic RiverDengan 10 efek pilihan, action ini dapat memberikan semuanya dari tampilan jalanan yang kita bahas sebelumnya, hingga sesuatu yang mengingatkan era Film Noir. 2. 37 Cinema Hollywood Movie FX Bundle untuk Photoshop 37 Cinema Hollywood Movie FX Bundle oleh 2mediax/Graphic RiverGunakan sendiri atau bersamaan dengan yang lainnya di dalam paket untuk melimpahnya pilihan editing. Semuanya non-destruktif dan dapat disesuaikan kebutuhan. 3. Faded Films - 72 Film & Retro Effect untuk Photoshop Faded Films - 72 Film & Retro Effect oleh sparklestock/Graphic RiverAction ini memberikanmu banyak pilihan dan semuanya berjalan sangat cepat, sehingga kamu dapat menguji, mencampur dan memadukan hingga sesuai seleramu. 4. HQ Film Emulation Actions untuk Photoshop HQ Film Emulation Actions oleh LucianaB/Graphic RiverPilih dari 8 action dan 2 tekstur bermutu tinggi untuk memberikan tampilan film vintage pada gambarmu. Semua layer dapat diedit dan non-destruktif. 5. Cinematic Lightroom Presets Cinematic Lightroom Presets oleh Artorius/Graphic RiverCinematic Lightroom Effects berisi 10 preset foto Lightroom yang didesain untuk memberikan drama pada gambar. Mencakup War Movie, fashion shoot, street reality, Historic/Action Drama 1+2, Fantasy/Dreamy, Thriller, Sepia-like, 60’s Western and Film noir. The Nik Collection VSCO Film 03Alternatif lainnya adalah Nik Software plug-in suite, gratis dari Google untuk Photoshop, Lightroom dan Aperture, Nik Software suite menawarkan berbagai pilihan editing. Color Efex Pro 4 dan Silver Efex Pro 2 merupakan plug-ins yang menonjol, dan menawarkan kemampuan editing untuk membantumu mendapatkan tampilan film. Silver Efex, secara khusus, memiliki sejumlah preset film hitam putih yang meniru berbagai pabrikan seperti Ilford, Kodak, dan Fuji. Ini semua dapat diedit dan menawarkan kendali baik terhadap struktur grain, kelembutan, dan warna dan tone keseluruhan. Silver Efex Pro 2Kesimpulan Saya harap tutorial ini telah membantumu mengerti bagaimana kamu bisa membuat sebuah tampilan film asli untuk digunakan dalam foto. Kamu juga hendaklah sekarang mengetahui situasi apa untuk menggunakannya dan beberapa cara berbeda untuk mendapatkan tampilan yang kamu inginkan. Pastikan untuk bereksperimen dengan efek-efek ini dan buat sendiri versi film favoritmu, atau buat sebuah tampilan yang benar-benar baru. Saya akan senang melihat beberapa fotomu yang terinspirasi dari film, jadi pastikan untuk memasang sebuah tautan di dalam komentar di bawah dan jika kamu memiliki saran untuk dibagikan, silahkan berkomentar. Gambar Akhir
Caramembuat transisi di capcut hp android itu cepat dan mudah. Cukup kalian masukkan 2 video, maka menu transisi capcut dapat langsung digunakan. Efek transisi akan membuat sebuah film atau video menjadi semakin menarik dan enak ditonton. Disadari atau tidak, setiap video atau film yang telah kalian tonton pasti menggunakan efek transisi
Home » Tutorial » Cara Membuat Foto Menjadi Cinematic PengantarPemilihan LokasiPemilihan Warna yang TepatPengaturan PencahayaanKomposisi yang TepatPengeditan FotoFAQKesimpulan dan Saran Pengantar Mungkin Anda pernah melihat foto-foto di media sosial yang terlihat sangat cinematic dan ingin mencoba membuatnya sendiri. Secara sederhana, cinematic adalah teknik dalam perfilman yang memberikan tampilan dan nuansa yang dramatis dan artistik. Teknik ini melibatkan pencahayaan, warna, dan komposisi yang tepat. Namun, Anda tidak perlu menjadi seorang sinematografer untuk membuat foto Anda terlihat cinematic. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara mudah untuk membuat foto Anda terlihat kita mulai, hal yang harus diingat bahwa tidak ada satu teknik yang benar atau salah untuk membuat foto terlihat cinematic. Ada banyak cara untuk mencapai tampilan ini, dan setiap fotografer memiliki preferensi yang berbeda. Jadi, jangan takut untuk bereksperimen dan menemukan gaya Anda sendiri. Pemilihan Lokasi Lokasi adalah faktor penting dalam membuat foto terlihat cinematic. Anda dapat mencari lokasi yang menarik seperti bangunan tua, jalan raya yang ramai, atau tempat-tempat lain yang memiliki nuansa unik. Jangan lupa untuk memperhatikan elemen lingkungan seperti cahaya, tekstur, dan warna yang dapat menambahkan detail pada foto juga dapat menggunakan lokasi yang sudah ada dan menambahkan elemen tambahan untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis. Misalnya, mengatur pencahayaan atau menggunakan aksesoris seperti payung atau kerudung. Sebuah backdrop yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam menciptakan tampilan cinematic. Pemilihan Warna yang Tepat Warna adalah kunci penting dalam membuat foto terlihat cinematic. Warna yang tepat dapat membantu menciptakan suasana yang tepat dan menambahkan dramatis pada foto. Pilih satu atau dua warna utama yang akan menjadi tema foto Anda dan pastikan konsisten dalam juga dapat menambahkan efek warna untuk menciptakan suasana tertentu. Misalnya, filter biru untuk membuat suasana dingin atau filter kuning untuk memberikan kesan hangat. Anda juga dapat mencoba untuk memperkuat warna tertentu dalam pengeditan foto. Pengaturan Pencahayaan Pencahayaan yang tepat adalah kunci dalam menciptakan tampilan cinematic. Anda dapat mengatur pencahayaan dengan menggunakan lampu studio atau menggunakan sumber cahaya alami seperti matahari atau lampu jalan. Pastikan untuk memperhatikan arah cahaya dan bayangan yang dihasilkan untuk menciptakan efek juga dapat menggunakan teknik seperti backlighting atau pengaturan cahaya dalam ruangan untuk menciptakan suasana yang berbeda. Jangan takut untuk bereksperimen dengan pencahayaan dan menemukan teknik yang paling cocok untuk gaya fotografi Anda. Komposisi yang Tepat Komposisi adalah cara Anda mengatur elemen dalam foto Anda. Dalam membuat foto terlihat cinematic, pastikan untuk memperhatikan komposisi Anda. Gunakan teknik framing atau menambahkan elemen lain seperti payung atau kerudung untuk memberikan sentuhan artistik pada foto Anda. Anda juga dapat menggunakan teknik seperti leading lines atau pengaturan subyek dalam posisi yang tepat untuk menciptakan tampilan yang dramatis. Pastikan untuk memperhatikan detail seperti sudut pengambilan gambar dan jarak subyek dari kamera. Pengeditan Foto Pengeditan foto adalah bagian penting dalam membuat foto terlihat cinematic. Anda dapat menggunakan aplikasi seperti Adobe Lightroom atau VSCO untuk menambahkan filter atau mengatur saturasi warna. Pastikan untuk memperhatikan detail seperti exposure, kontras, dan highlight untuk menciptakan tampilan yang lupa untuk menambahkan detail lain seperti tekstur atau grain untuk membuat foto terlihat lebih artistik. Pastikan untuk tidak over-editing foto Anda dan tetap mempertahankan tampilan alami yang diinginkan. FAQ Pertanyaan Jawaban Apakah saya harus menggunakan kamera profesional untuk membuat foto cinematic? Tidak perlu. Anda dapat menggunakan kamera apa pun untuk membuat foto terlihat cinematic. Yang terpenting adalah teknik dan pengaturan yang tepat. Apakah saya harus menggunakan filter untuk membuat foto terlihat cinematic? Tidak harus. Filter dapat membantu menciptakan tampilan yang tepat, tetapi mereka bukan satu-satunya cara untuk mencapai tampilan cinematic. Bisakah saya menggunakan pengeditan foto di ponsel saya? Tentu saja. Ada banyak aplikasi pengeditan foto di ponsel yang dapat membantu Anda membuat foto terlihat cinematic. Apakah saya perlu memerhatikan waktu pengambilan gambar? Ya, waktu pengambilan gambar dapat mempengaruhi pencahayaan dan warna. Pastikan untuk memperhatikan waktu pengambilan gambar untuk mencapai tampilan cinematic yang diinginkan. Apakah saya harus mempertimbangkan teknik pengambilan gambar seperti slow shutter? Ya, teknik pengambilan gambar seperti slow shutter dapat membantu menciptakan efek dramatis pada foto Anda. Kesimpulan dan Saran Membuat foto terlihat cinematic bukanlah hal yang sulit. Dalam artikel ini, kami telah membahas beberapa cara mudah untuk mencapai tampilan ini. Pemilihan lokasi yang tepat, pengaturan pencahayaan yang baik, dan pengeditan foto yang tepat adalah kunci penting dalam menciptakan tampilan cinematic pada foto jangan lupa bahwa tidak ada satu teknik yang benar atau salah dalam menciptakan tampilan cinematic. Eksperimenlah dengan gaya Anda sendiri dan temukan cara yang paling cocok untuk Anda. Terakhir, kesimpulan kami adalah jangan takut untuk bereksperimen dan mengeksplorasi teknik baru untuk mencapai tampilan cinematic pada foto Anda. Penulis Saya adalah seorang penulis konten di sebuah situs yang menyajikan artikel bermanfaat tentang aplikasi edit foto. Saya memiliki minat yang luas dan kemampuan untuk menulis dengan gaya yang menarik dan mudah dipahami. Saya juga tertarik dengan teknologi dan inovasi terkini, dan senang menulis tentang hal-hal tersebut. Sebagai penulis konten di saya berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang, serta memberikan konten berkualitas tinggi yang akan menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Latest entries01 May 5 Tips Membuat Film Pendek Semakin Sinematik Cara Membuat Video Cinematic Bagaimana cara membuat video cinematic? Bagaimana cara agar film pendekmu terasa sinematik? Sebelum kita membahas lebih jauh, kita perlu membahas sedikit tentang arti cinematik / sinematik. Perkembangan kamera digital dalam beberapa tahun belakangan mempunyai karakteristik tersendiri. Karakter tersebut tak jarang terasa sangat video’ dan kurang filmis. Video yang sinematik terasa seperti film, walaupun diambil dengan kamera digital. Sederhananya, tentu kamu bisa merasakan perbedaan menonton video reportase berita dengan film-film yang kamu tonton di bioskop bukan? Perlu upaya lebih untuk membuat video terasa lebih sinematik. Perencanaan, komposisi, hingga hal teknis lainnya menentukan rasa’ yang disajikan setiap gambar. Tentu saja pengalaman dan kamera yang digunakan menentukan hasil akhir. Tetapi, bukan berarti kamu tidak bisa membuat gambar cantik, filmis, dan sinematik dengan budget seadanya. Kami ingin berbagi tips cara membuat video cinematic. Berikut tipsnya Rencanakan! Bagian yang cukup sering diabaikan. Di lokasi / lapangan, kalian akan diburu oleh banyak sekali hal yang akan menganggu konsentrasi. Mulailah dengan merencanakan shot. Buatlah floor plan, dokumen perencanaan letak kamera. Mumpung kepala masih segar, buatlah daftar shot-shot yang kalian perlukan untuk merangkai cerita. Aspect Ratio! Aspect ratio standar kamera digital adalah 169. Artinya perbandingan panjang dan lebar gambar anda adalah 169. Standar ratio yang dipakai oleh industri film adalah dan Artinya gambar yang dihasilkan gambar yang dihasilkan terasa lebih panjang. Bagaimana cara mengubah aspect ratio? Kamu bisa melakukannya dengan menambah cinema bar di timeline software editing anda. Seperti apa itu cinema bar? Silahkan unduh contohnya disini. Lensa Prime Lensa merupakan faktor kunci dari gambar-gambar yang dihasilkan. Video akan terlihat semakin filmis dan sinematik jika memilih lensa dengan baik. Kebanyakan film diambil dengan lensa prime. Apa itu lensa prime? Lensa prime adalah lensa fix dengan focal lenght 35mm, 50mm, 85mm, 135mm. Gunakan lensa-lensa ini daripada lensa zoom seperti 24-70mm, 24-105mm, dll. Lensa prime bisa berharga luar biasa mahal, tapi juga banyak yang kualitasnya baik dan harganya terjangkau. Lensa prime selalu menjadi investasi yang esensial. Ruang Tajam Kebanyakan kamera video digital selalu menggunakan bukaan sempit, mulai dari f/ f/ dst. Akibatnya gambar terasa tidak tajam karena ruang tajam depth of field sangat lebar. Coba gunakan bukaan-bukaan lebar seperti f/ f/ atau f/ Bukaan sempit maka akan menghasilkan ruang tajam yang lebih sempit. Alhasil gambar yang dihasilkan akan tajam di subjek, namun akan mendapatkan blur yang asik di foreground dan background. Gunakan 24 FPS Settingan default kamera digital kebanyakan menggunakan frame rate 30fps, atau 60fps. Artinya gambar yang dihasilkan setiap detik adalah 30 gambar atau 60 gambar. Sementara itu, kamera frame rate kamera film adalah 24fps. Beberapa kamera digital kini telah memiliki fitur frame rate 24fps. Gunakan frame rate tersebut jika kamu ingin mendapatkan feel sinematik. Perhatikan Komposisi Komposisi memang membutuhkan latihan. Tetapi kamu tak akan bergerak jika tidak mencoba. Jika kamu ingin gambar videomu sinematik, penting untuk memperhatikan kompisisi gambar. Komposisi merupakan faktor kunci gambar yang dihasilkan. Kamu bisa menggunakan kamera paling canggih di dunia, dengan peralatan lampu paling mutakhir, namun jika kamu tak bisa mengatur kompisisi yang baik saat pengambilan gambar, maka percuma. Koreksi Warna Setelah mengambil gambar di lokasi, proses belum selesai. Proses post-production yang baik juga menentukan hasil akhir. Teknologi digital membuat proses pewarnaan gambar atau coloring semakin mudah. Di software editingmu, aplikasikan LUT look up table ke footage-footage yang akan anda rekam. LUT akan membuat gambar anda semakin sinematik. Begitulah kira-kira tips cara membuat video cinematic dari kami. Bagaimana pendapatmu? Apakah kalian punya ide-ide atau pengalaman lain? Silahkan tulis di kolom komentar ya.
.