40 Pantun Minta Maaf : Menjelang Puasa, Lebaran dan Bulan Ramadhan. Pada pantun Sunda ini, jumlah larik yang digunakan dalam satu pantun bisa lebih dari 4 larik. Namun, tentu saja penggunaan 4 larik juga tetap diperbolehkan. Inilah kemudian perbedaan berikutnya yang dapat terlihat jelas pada aturan pembuatan larik. 3. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 060108 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d80d6056a5c0a4b • Your IP • Performance & security by Cloudflare
BahasaIndonesia bahasa utama Menjadi warisan kita semuanya. 9. Ayah sedang memasang lampu Tak lupa ditutup papan Budi pekerti masa lampau Tapi mutu masa depan. 10. Pergi ke kosan indah permai Di jalan melihat kecelakaan Hidup tentram aman damai Jalani hidup dengan kebaikan. 11. Pergi jalan sore sendiri Di jalan ketemu wanita cantik Perilaku terpuji membangun diri
Pantun Sunda – Pantun yang merupakan bentuk puisi lama memang bukan lagi hal asing bagi masyarakat Indonesia. Puisi lama yang terikat bait, sajak serta rima ini memiliki ciri khas dengan irama akhir pada kata yang senada. Namun, ternyata dalam bentuk penyebutannya pantun memiliki perbedaan yang signifikan. Salah satunya adalah penyebutan pada pantun Sunda yang lebih dikenal dengan Sisindiran. Pantun Sisindiran ini juga memiliki perbedaan dengan pantun Indonesia yang dapat didengar dalam pengucapannya atau bahkan dibaca dalam kalimatnya. Nah, lalu apa sebenarnya perbedaan pantun ini dengan pantun bahasa Indonesia yang biasa didengar? Berikut ulasannya Sekilas Tentang Sisindiran Bukan rahasia umum bahwa pantun menjadi puisi lama yang bahkan hingga kini masih sering digunakan sebagai alat komunikasi. Tentu saja pantun juga menjadi bagian penting yang seringkali digunakan dalam pertunjukkan. Bukan hanya pantun bahasa Indonesia saja yang masih mewangi namun, pantun Sunda juga menjadi bagian pantun tradisional yang masih asri. Pantun bahasa Sunda atau yang biasa disebut dengan Sisindiran sendiri sebenarnya merupakan pantun yang seringkali digunakan untuk menggambarkan suatu situasi. Penggambaran ini bisa berupa perasaan, keadaan desa atau bahkan lingkungan sekitar. Penggunaan pantun ini sendiri menjadi favorit bukan hanya orang dewasa namun juga anak-anak. Apalagi bagi masyarakat Sunda yang tentu sudah sangat familiar dengan bahasanya Penggunaan pantun ini sendiri seringkali diucapkan dalam konteks formal maupun informal. Pantun ini tidak jarang digunakan dalam acara lamaran, pernikahan atau bahkan pada saat-saat bersantai bersama masyarakat luas. Melalui namanya yang menggunakan bahasa Sunda Sisindiran maka, dapat diartikan juga bahwa pantun ini cenderung menjadi pantun yang ditujukan pada seseorang atau kelompok. Penggunaannya pada dasarnya bersifat menasehati atau dalam tanda kutip menyindir dengan tujuan nasihat. Biasanya tema yang digunakan dalam pantun ini pun beragam mulai dari religius, lingkungan, pendidikan atau bahkan jenaka. Inilah juga yang pada akhirnya membuat pantun ini menjadi cukup favorit di berbagai kalangan masyarakat untuk mengungkapkan perasaan. Khususnya tentu masyarakat Sunda. Baca Juga Pantun Tentang Sekolah Menilik Perbedaan Pantun Indonesia dan Sunda Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa pantun Sunda memiliki perbedaan yang cukup mendasar dengan pantun bahasa Indonesia yang biasa digunakan. Bila dilihat atau didengar secara langsung tentu perbedaan mendasar dari kedua pantun ini terletak dari bahasa yang digunakan. Apabila pada pantun Indonesia cenderung menggunakan bahasa baku Indonesia atau bahkan Melayu maka, pada pantun Sisindiran tentu bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda. Perbedaan ini tentu menjadi perbedaan mendasar yang diketahui oleh semua orang. Namun, ternyata ada perbedaan lain yang cukup signifikan dari kedua pantun ini pada beberapa aspek. Nah, untuk mengetahuinya mari simak ulasan berikut 1. Perbedaan pada Suku Kata Perbedaan pertama yang harus diperhatikan adalah pada penggunaan suku kata dalam setiap baris pantun. Pada pantun bahasa Indonesia umumnya penggunaan suku kata dapat menggunakan 8 bahkan hingga 12 suku per katanya. Hal ini ternyata berbeda dengan pantun Sisindiran atau Sunda. Pada Pantun Sisindiran penggunaan suku kata hanya diperbolehkan pada batas angka 8 suku kata saja. Hal ini tentu menjadi perbedaan yang harus diperhatikan dalam pembuatan pantun Sisindiran supaya tidak melebihi suku kata yang diperbolehkan. 2. Perbedaan pada Larik Umumnya pada pantun bahasa Indonesia akan terdiri dari 4 larik. Ini tentu telah menjadi ketentuan yang sudah diajarkan pada anak-anak di Indonesia sejak SD. Namun, hal inilah yang kemudian harus menjadi fokus dalam pembuatan pantun Sisindiran atau Sunda. Pada pantun Sunda ini, jumlah larik yang digunakan dalam satu pantun bisa lebih dari 4 larik. Namun, tentu saja penggunaan 4 larik juga tetap diperbolehkan. Inilah kemudian perbedaan berikutnya yang dapat terlihat jelas pada aturan pembuatan larik. 3. Perbedaan Penyusunan Pantun Apabila dalam penyusunan lariknya saja sudah memiliki perbedaan pada jumlah, tentu hal ini juga akan memiliki perbedaan pada penyusunan dalam satu pantun. Seperti yang diketahui bahwa pada pantun bahasa Indonesia, penggunaan pantun hanya ada satu kali. Hal inilah kemudian membedakan dengan pantun Sunda. Pada pantun Sisindiran bahkan terdiri dari 3 jenis yaitu paparikan yang dapat dikatakan sebagai pembuka yang tidak memiliki arti. Bagian keduanya adalah cangkang yang memiliki fungsi sama seperti sampiran dan ketiga adalah rarakitan. Pada bagian rarakitan inilah nantinya isi atau petuah akan dituliskan atau diucapkan. Mengenal Fungsi Pantun Sisindiran Tentunya mengenal fungsi pantun Sunda atau biasa disebut Sisindiran juga menjadi bagian penting yang patut dipahami. Sama halnya dengan pantun bahasa Indonesia yang memiliki fungsi untuk memberikan petuah atau sebagai ungkapan rasa. Pada pantun Sisindiran hal ini juga menjadi bagian utama dari penggunaan pantun. Namun, apa sebenarnya fungsi utama dari adanya pembuatan atau penggunaan Sisindiran ini? Berikut adalah ulasannya 1. Sebagai Pengendalian Tingkah Laku Fungsi pertama dari penggunaan pantun ini bisa dibilang merupakan bentuk bahasa untuk pengendalian tingkah laku masyarakat. Tentu bukan rahasia umum bahwa penggunaan bahasa yang baik dan tepat pada seseorang bisa menjadi nasihat tepat bagi orang tersebut. Hal inilah yang kemudian diterapkan orang zaman dulu untuk memberikan nasihat kepada orang lain. Pantun Sisindiran ini digunakan orang zaman dulu untuk memberikan nasihat supaya bisa menjaga tingkah laku serta taat pada norma yang ada. Melalui pantun inilah setiap kata atau kalimat yang diucapkan bisa dengan lebih mudah didengar dan dilaksanakan karena tidak ada sifat menggurui. 2. Mempertahankan Adat Istiadat Pantun Sisindiran ini juga bentuk dari usaha masyarakat Sunda untuk mempertahankan adat istiadat. Bukan rahasia umum bahwa pantun menjadi bagian budaya Indonesia yang patut untuk dipertahankan dan terus dilestarikan. Hal inilah yang kemudian juga dilakukan masyarakat Sunda pada pantun Sisindiran atau pantun Sunda. Apalagi dengan penggunaan bahasanya yang memiliki ciri khas tentu membuat pantun ini memiliki keunikan sendiri. 3. Sebagai Alat untuk Mengungkapkan Pendapat Sama seperti fungsi pantun atau puisi pada umumnya, pantun Sunda juga memiliki fungsi sebagai ungkapan perasaan terhadap suatu situasi. Melalui penggunaan pantun ini seseorang bisa mengungkapkan pendapat atau pun rasa dengan lebih lepas. Penggunaan larik dan sajak yang unik dan indah akan membuat pantun lebih mudah ditangkap oleh orang lain. Tidak heran bila pada akhirnya pantun seringkali digunakan untuk menyindir dalam konteks lingkungan, pendidikan atau bahkan keadaan masyarakat. 4. Sebagai Pengawasan pada Masyarakat Fungsi lain yang ada pada pantun Sunda ini adalah sebagai pengawasan terhadap perilaku dalam masyarakat. Hampir sama dengan fungsinya sebagai pengendalian, pengawasan ini dilakukan dalam bait rarakitan yang disusun dari paparikan dan cangkang. Melalui pantun ini nantinya bait pantun ini akan menjadi jembatan nasihat kepada masyarakat supaya menjaga sikap dan menjauhi larangan. Baik larangan dalam agama maupun dalam adat istiadat. Menilik Contoh Pantun Sunda Sisindiran Nah, setelah sebelumnya mengenal secara singkat tentang pantun Sisindiran maka, mengetahui berbagai contoh dari pantun ini adalah hal yang tentu perlu untuk diketahui. Lalu, bagaimana contoh dari pantun Sisindiran ini? Simak contohnya berikut ini 1. Contoh Pantun Sunda Sisindiran 4 Baris Contoh pantun pertama yang bisa dijadikan contoh adalah pantun dengan baris yang berjumlah 4 bait. Pada pantun ini setiap bait akan terdiri dari 2 baris sampiran dan 2 baris isi. Tentunya sama dengan penyusun pantun dalam bahasa Indonesia. Lalu, bagaimana contohnya? Berikut 3 diantaranya Memeh ngagelarkeun kasur samak heula ambeh rineh memeh nyaritakeun batur tilik heula awak maneh Samping kageutahan dukuh di kelab di kaca ikeun nu matak maneh sing kukuh papatah geura imankeum Pulas batis encit muntah meulina ti anu kumed reungeukeun kami papatah ulah resep ceceremed 2. Contoh Pantun Sunda Sisindiran 6 Baris Seperti yang sempat dibahas sebelumnya tentang pantun Sisindiran yang bisa memiliki 3 jenis penyusun. Tentunya dalam penggunaannya pun akan terdiri dari 6 baris yang terdiri dari paparikan, cangkang dan rarakitan. Nah, lalu bagaimana contohnya? Berikut 3 diantaranya Hook teuing kebon kangkung, Bareto ngalembok hejo, Kiwari ngaleang bae, Hook teuing ku nu jangkung, Bereto harempoy emok, Kiwari ngolembar bae. Tikukur turun ku ribut, Pegat talina ti leumpang, Catang ceuri nutug leuwi, Sapupur satiyung simbut, Megat-megat kami leumpang, Ceurik nurutkeun pandeuri. Panjang parakan Cimuncang, Ditua teu dipulangan, Laukna bogo harideung, Palangsiang keuna runcang, Ku kami mo ditulungan, sia mangsuakeu tineung. Baca Juga Pantun Terima Kasih 3. Contoh Pantun Sunda Sisindiran Kategori Agama Menilik dari fungsinya sebagai pantun nasehat untuk mengendalikan tingkah laku masyarakat supaya tetap taat pada agama dan norma-norma sosial yang ada. Penggunaan pantun ini bisa diambil contoh sebagai berikut Nu ngaliwet dina dulang disuluhan ku palapah saha nu resep tutulung meunang ganjaran ti Allah Meuli wajit jeung jawadah dipake hajat kiparat masing rajin nya ibadah ngalap ganjaran aherat Sorabi make cipati didahar seep sawadah nya rabi titipan gusti dikadar kuat ibadah 4. Contoh Pantun Sindiran Pendidikan Pantun Sisindiran ini juga seringkali digunakan untuk memberikan nasihat atau opini terkait dengan sistem pendidikan di Indonesia. Nah, untuk mengetahui contohnya, mari simak 3 contoh berikut ini Hurang leuwi cicing deui dina sumur kasaatan beurang deui peuting deui tetela umur ngorotan Angeun hurang sapariuk bawang angan dua sihung ulah mungpang kapiwuruk bisi ahirna kaduhung Hayang iwung los ka Bandung rek ngasah los ka Sumedang hayang bingung geura nyandung rek susah sing boga hutang 5. Contoh Pantun Sunda Sisindiran Jenaka Penggunaan pantun yang seringkali menjadi bentuk sindiran biasanya selalu diselipkan kata-kata humor untuk membuat kalimat menjadi lebih sarkas. Hal inilah juga yang menjadi salah satu tujuan dari pantun Sisindiran ini. Nah, untuk mengetahui contohnya mari simak 3 pantun dibawah ini Isuk katung sore katung kantungna siga popongkol isuk nangtung sore nangtung sarungna hiji ge dobol Baju katung kancing katung hoream ngajaranana nyiar untung nyiar hutang hoream mayaranana Turub cupu buli-buli dipake wadah hanggasa daek sukur teu paduli kami ge da moal maksa Baca Juga Pantun Tiktok 6. Contoh Pantun Sunda Sisindiran Tentang Perasaan Ungkapan rasa menjadi satu contoh yang seringkali dituangkan dalam puisi atau bahkan pantun. Hal ini pun tidak mengecualikan penggunaannya dalam pantun Sisindiran. Lalu, bagaimana contohnya? Simak 3 pantun berikut ini untuk referensi Pileuleuyan daun pulus kararas cau manggla pileuleuyan tungtung imut lamun welas kuring bawa Kasur jangkung bantal panjang nya bogo di kacaikeun anu jangkung kuring melang nya bogoh urang jadikeun Sukur-sukur disundungan kuring mah nyair ka leuwi sukur-sukur dipundungan kuring mah rek nyiar deui Penutup Nah, itulah tadi sekilas tentang pantun Sunda atau Sisindiran dengan berbagai contoh didalamnya. Penggunaan bahasa Sunda yang memiliki ciri khas tentu membuat pantun ini terdengar unik. Berbagai makna didalamnya juga menjadi ciri khas yang tentunya perlu untuk terus dilestarikan generasi muda. Pantun Sunda
PantunPendidikan Jangan Sombong Nenek menggendong sebakul jamu Jamu madu dipesan satu Janganlah sombong jika berilmu Karena itu insan tak bermutu. Pantun Pendidikan Otak Cerdas Pohon kurma di bukit cadas Rasanya enak, tidur pun pulas Rasa percuma berotak cerdas Jika dipakai berbuat culas. Pantun Pendidikan Jadi Dokter Pulsa listrik beli di konter
Sisindiran bahasa sunda adalah seni menyusun bahasa yang terbentuk dari sampiran dan isi untuk menyampaikan maksud tertentu. Sisindiran termasuk bentuk puisi terikat karena ada ketentuan yang sudah tetap, baik jumlah larik maupun jumlah suku sisindiran ini ada tiga macam, yaitu paparikan, rarakitan, dan wawangsalan. Ketiga bentuk sisindiran ini memiliki sifat yang sama, yaitu saling mengasihi, nasihat, dan humor, kecuali wawangsalan.Baca juga Sisindiran Sunda Lucu Pisan 60+ Pantun Bikin Ngakak!Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang sisindiran bahasa sunda yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman, baik itu para siswa yang berasal dari luar daerah jawa barat, untuk bekal pengetahuan di sekolah-sekolah yang menggunakan muatan lokal bahasa dan sastra daerah Sisindiran Bahasa SundaIstilah sisindiran telah ada sejak awal abad ke-16. hal ini dapat dibuktikan dalam Naskah Sunda Kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian 1518 Masehi. Sisindiran dalam sastra Sunda sama dengan pantun. Seperti halnya pantun, sisindiran pun terdiri atas dua bagian, yakni cangkang “sampiran” dan eusi “isi”. Dalam bahasa sunda ada sebutan lain untuk bentuk sisindiran ini, yaitu susualan, atau Sisindiran Bahasa Sunda Dibawah ini ada beberapa contoh karangan yang termasuk kedalam bentuk sisindiran bahasa sunda. Silakan kamu baca dan jangan lupa, perhatikan juga bentuk dan isi karangannya?!SISINDIRAN 4 BARIS ATAU LARIKMihape sisir jeung minyak,kade kaancloman leungeun,mihape pikir jeung niat,kade kaangsonan mah alim ka Bandung,hayang ka Sumedang bae,kuring mah alim dicandung,hayang ku sorangan culan kembang tanjung,kembang saga jeung dongdoman,boh sabulan boh sataun,ulah salah nya kalakay pandan,amis mata di susukan,soreang lain teu hayang,cimata geura di buah manggu,pisitan buah ramanten,kuru lain ku teu nyatu,mikiran nu hideung tiwu-tiwu teuing,rek bonteng baligo bae,ulah kitu-kitu teuing,rek goreng bareto bangban lain pacing,lain campaka kuduna,lain babad lain tanding,lain ka kuring kuduna,Sugan teh kukupu hideung,sihoreng sirama-rama,sugan teh kukuh jeung tineung,sing horeng ka dina bangbarung,kulit munding kahujanan,sangsara kuring dicandung,gulang-guling ngan welang oray hideung,oray sanca naliwangsa,ulah melang ulah nineung,urang kawin di mulang cai malik,cai ngocor ka astana,bingung mulang bingung balik,kabongroy kieu 6 BARIS ATAU LARIKHook teuing kebon kangkung,Bareto ngalembok hejo,Kiwari ngaleang bae,Hook teuing ku nu jangkung,Bereto harempoy emok,Kiwari ngolembar turun ku ribut,Pegat talina ti leumpang,Catang ceuri nutug leuwi,Sapupur satiyung simbut,Megat-megat kami leumpang,Ceurik nurutkeun parakan Cimuncang,Ditua teu dipulangan,Laukna bogo harideung,Palangsiang keuna runcang,Ku kami mo ditulungan,sia mangsuakeu sisindiran diatas diambil berdasarkan Lima Abad Sastra Sunda, karya Wahyu Wibisana, dkk. Semoga bisa bermanfaat buat kamu, berikut dibawah ini saya tambahkan sisindiran bahasa sunda yang berupa ajakan atau Pantun Sisindiran Bahasa Sunda NasehatPantun sisindiran sundaSisindiran pantun sunda nasehat ini, berisikan nasehat tentang kehidupan sehari-hari, diantaranya nasehat tentang agama, atau islami, intinya untuk pembaikan diri. Dan mudah-mudahan sisindiran nasehat ini bisa berguna bagi pendidikan akhlak juga Tatarucingan Sunda Lucu, Kumpulan 200 Pertanyaan Jeung Jawabana!Semoga saja dalam pantun sisindiran nasehat ini banyak makna yang dapat kita ingat atau ambil untuk membangun pribadi yang lebih baik lagi. Baiklah langsung saja disimak pantun sisindiran bahasa nasehat pilihan dibawah ini.Halaman 1 Dari 21. Lamun dayang dahar nogakudu daek nya meulinaLamun hayang asup sorgaKudu getol nya solatna ?2. Kaleuweung rek melak tomatdibaturan teh ku sobateweuh obat nu mujarabiwal ti ngajalankeun sholat3. Ngala tutut ka talagaAlat na pacul ayakanKitu patut hayang sorgasolatna oge jarang pan?4. Lamun ulin ka talagabalikna sok barang bawalamun urang hayang surgajalana nyaeta takwa5. Daun salasih ngarelukdi seumat ku awi beulahnu asih ka pada mahklukdi rahmat ku gusti alloh6. Ka Ema silaturahmiTeu hilap nyandak seupaheunJalma nu alus budiPasti loba nu resepeun7. Kamana jalan ka asiatuh kaditu ka palih wetankamana jalan ka surgatuh kaditu ka pangaosan8. Ka pasar meser ragajiRagajina tinggal duaBoga budak pinter ngajiNu reueus pasti kolotna9. Ka warung meuli katuncarSakalian meuli jaheMun budak kedul diajarHanjakalna ke geus gede 10. Mun engke ka Bojong Menjebakal nguriling jalannamun diajarna talangkebakal kaduhung ahirna 11. Mawa peti dina sundungditumpangan ku karanjangpangarti teu beurat nanggungtapi mangpaatna panjang 12. Samping kageutahan dukuhdikelab dikacaikeunnu matak urang sing kukuhpapatah guru turutkeun 13. Angeun hurang sapariukbawangna ngan dua sihungulah mungpang ka piwurukbisi akhirna kaduhung 14. Salila milu ka dinyateangan roda padatisalila hirup di dunyateangan elmu pangarti 15. Rujak cikur rujak bebekLoba nu rek ngadaharnaJalma nu sok gede ambekBakal kaduhung ahirna 16. Ngawuluku ngawalajarkudu dibaladah heuladina waktu rek diajarhayu urang ngadaro’a heula 17. Lamun poek nyeungeut lilinteu pati caang seuneunaulah ngalobakeun ulinbisi kaduhung ahirna 18. Haur Geulis linggar jatiMeser ayakan jeung nyiruUrang kudu pinter ngajiTah dangukeun bapa Guru 19. Singgetol nginum jajamunu guna nguatkeun uratsinggetol neangan elmunu guna dunya aherat 20. Ulah ngala cocongoanBisi ruksak tangkal mangguUlah waka bogohanBisi sakolana kaganggu 21. Lauk emas ngakan ganggengdisamberan ku japatiboga emas moal langgengteu cara boga pangartiNah, demikianlah artikel mengenai Kumpulan 49 Pantun Sisindiran Sunda Nasehat, Pilihan! Yang mudah-mudah dapat bermanfaat, dan banyak makna positif yang dapat kita ambil, guna pelajaran disekolah ataupun untuk kehidupan sehari-hari. Untuk, selengkapnya silahkan klik pada halaman selanjutnya dibawah.
Katapantun berasal dari bahasa Minangkabau yakni 'patuntun' yang berarti petuntun. BACA JUGA: 5 Aplikasi Translate ke Bahasa Indonesia, Selain Google Translate untuk Belajar Melansir buku 'Kamus Lengkap Pantun Indonesia' karya Agus Priyanto, dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan, dan paparikan dalam bahasa Sunda, serta Berikut pantun bahasa Sunda tentang pendidikan yang lucu, menarik dan penuh nasihat. Bermain pantun memang hal yang menyenangkan, pasalnya membuat bisa dilakukan siapapun dan kapanpun. Bahkan orang Betawi melibatkan pantun dalam acara adat perkawinan. Pantunmelatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Contoh Pidato Bahasa Jawa Tentang Hari Kemerdekaan Gambaran Showing posts with label pantun bahasa sunda lucu. Pantun bahasa sunda tentang pendidikan. .
  • v2szrbop1o.pages.dev/442
  • v2szrbop1o.pages.dev/907
  • v2szrbop1o.pages.dev/752
  • v2szrbop1o.pages.dev/919
  • v2szrbop1o.pages.dev/183
  • v2szrbop1o.pages.dev/670
  • v2szrbop1o.pages.dev/604
  • v2szrbop1o.pages.dev/753
  • v2szrbop1o.pages.dev/246
  • v2szrbop1o.pages.dev/802
  • v2szrbop1o.pages.dev/674
  • v2szrbop1o.pages.dev/121
  • v2szrbop1o.pages.dev/659
  • v2szrbop1o.pages.dev/177
  • v2szrbop1o.pages.dev/419
  • pantun bahasa sunda tentang pendidikan